Kamis, 23 Desember 2010

Festival Seni Budaya Melayu Tahun 2010

Oleh: Bustamil Arifin
(NIM.F01109052) 

Assalamualaiykum...............................
Bingung mau mulai dari mana, tapi yaaaa..... tulis-tulis jak lah daripade nilai nye dag ada
Awalnya tidak terpikir dalam benakku akan pernah menjejakkan kaki di sebuah bangunan megah tepat di tepi jalan menuju kota baru, yah itulah Rumah Adat Melayu Kota Pontianak.
Menakjubkan....!!!!!! itulah respon pertama yang ada dalam otak kiriku ketika aku memandangnya. Eitss.... menakjubkan bukan karena bangunan yang keren atau megah tapi jalannya sempitttt.... parkirannya lebih cocok disebut “kawasan parkir dadakan”. He,he,he,he....
Setelah bingung mau menitipkan kendaraan dan sempat jadi orang aneh tanpa ada tujuan yang jelas, yaahh mau tak maulah parkir juga di parkiran dadakan yang akhirnya menjadi tempat berlabuh kendaraanku. Seingat ku, waktu itu menunjukkan pukul 11 lewat sedikit lah, yahh bisa dibilang kunjungan ku kali ini bisa dianggap dadakan, hanya sekadar menuntaskan tugas yang baru saja diterima beberapa menit yang lalu, mumpung juga dag ada kerjaan di kampus, lebih baik pergi cari udara baru diluar.
Setelah memparkirkan kendaraan di tempat yang aman, segera aku melangkahkan kaki bersama dengan seorang wanita yang kebetulan tadi ku ajak, karena kulihat dia juga ndag ada kerjaan di kampus. Sekalian juga ngerjakan tugas bersamanya,, eitsss tunggu pikirannya jangan kemana-mana dulu yee,,,, wanita itu kakakku sendiri,he,he,he walaupun ndag ada ikatan darah tapi setidaknya satu keturunanlah dari Nabi Adam,he,he,he,he..... dan tidak hanya itu, kami juga ditemani dua orang teman juga,, yaahh sama-sama ngerjakan tugas... sepp kan dag lagi curigakan pikirannya, he, he, he.....
Awalnya cih sempat bingung karna aku baru pertama kali datang ketempat ini,, asli bingungg?????... namun, tidak sia-sia juga membawa kakakku, he, he, he,,, rupanya dia udah beberapa kali datang ketempat itu. Kami pun diajaknya untuk menaiki tangga menuju kesebuah ruangan, setau ku cih namanya Balai, entah apa lagi sambungannya, ruangannya besar seperti aula, tampak dari kejauhan terlihat beberapa orang duduk diatas podium dan banyak orang duduk di bawahnya.. yahh kami datang disaat kegiatan Seminar.

Awalnya teman sempat ragu untuk masuk kedalam, yaah karna mungkin yang ikut seminar setaraf ini hanya yang mendapat undangan saja. Namun tak berapa lama kemudiaan ada bapak yang menyapa kami, beliau bertanya” darimana dek? Ya langsung temanku menjawab, “dari UNTAN pak, kemudian bapak itu meneruskan pertanyaannya, “ ada keperluan apa dek?” temanku kembali menjawab namun sayang suaranya terlalu pelan dan agak cepat. Setelah cukup lama mereka berbicara, ahh pikirku ini tidak bisa dibiarkan... capek juga berdiri ni,,, harus turun tangan ni, saatnya untuk aku mengeluarkan kepandaian ku dalam berbicara dan merayu, he, he, he bukan merayu wanita yaa,,, setelah kujelaskan maksud kedatangan dan tujuan kami berada di tempat ini, akhirnya bapak ini memanggil atasannya sepertinya penanggungjawab kegiatan tersebut. Yaa setelah dijelaskan kembali, akhirnya kami dipersilakan untuk masuk, awalnya cih masih ragu dan bingung,,, tapi udah terlanjur,, mari kita Lanjutkan...he, he, he,,,,,,, .....
Dan masuklah kami kedalam ruangan ini, yahh lumayan ribut karna pas kami datang sepertinya sudah masuk diskusi dan tanya jawab, awalnya bingung ni mau duduk di mana, tapi setelah mutar-mutar,, dapat juga tempat duduk di sebelah kanan dari pintu dan sebelah kiri dari narasumber. Yahh karna udah lumayan capek, akhirnya duduklah aku di samping kakakku yang terpisahkan satu kursi, karna tidak boleh dekat-dekat, walaupun aku adeknya, tetap saja kami bukan mahram... sambil membawa makanan yang didapat dari tempat registrasi, aku mulai membuka isi dari map yang tadi juga diberikan, maunya cih membuka kotak kue, tapi sayang hari itu bertepatan dengan 10 muharam jadi aku dalam kondisi berpuasa, mungkin itu juga godaan,, apalagi melihat kakakku makan kue itu jadi lapar deh, pas cerita ini pun juga jadi lapar,,he, he, he, he........
Oke sekarang kita mulai lagi, udah satu malam ni, ini udah jam 14.05 maksudnya udah hari baru, he, he, he.... semalam sampai dimana ya ??????
Kemudiaan mulailah penanya dari peserta, satu-satu bertanya, pertanyaannya beragam mulai dari membahas budaya melayu, bahasa melayu dan sebagainya hingga timbul perdebatan karna penanya yang dipersilakan hanya dari satu sisi saja. Ruangan yang cerah dilengkapi dengan pakaian peserta yang bewarna terang dan cerah, ada yang bewarna merah, kuning, warna-warni dan sebagainya. Menjadi sangat ribut seperti pasar sayur atau kelas anak 3 SD. He, he, he
Namun perdebatan itu mampu diatasi oleh moderator dengan baik, berpindahlah kesempatan bertanya di sebelah tempat aku duduk,”budaya Melayu tidak akan kembali jika kekuasaan tidak diambil oleh orang Melayu” kata M. Yatim, salah seorang peserta yang memberikan saran dan masukan kepada semua peserta dan narasumber. Dan menurutnya budaya Melayu sedikit terkikis di masa sekarang. Ada juga peserta yang mengatakan “Melayu tak punya retak”. Yang bilang ini ibu-ibu, aku jadi bingung apanya yang tak punya retak, mungkin piring retak kali.....
Namun ada yang lebih aneh dari penanya, seorang anak SMA salah satu SMA negri Pontianak, dengan suara yang lantang dan gaya seorang orator (mau aksi kali............he, he). Terdiam semua peserta dan hening seketika,...senyap hanya terdengar suara perempuan remaja ini. Namun tak lama kemudian tiba-tiba kembali ribut, aku yang awalnya terkesima juga akhirnya bingung dengan anak ini, pertanyaannya ndag nyambung cih.... pertanyaannya tentang kewirausahaan, emang ini mata pelajaran tentang kewirausahaan kali... kakakku mulai menggerutu dengan gaya khasnya, karena aku sudah sering dimarahnya makanya aku tau kalau kakakku sedang marah dan kesal, he, he, he
Setelah beberapa saat, kesempatan bertanya pun ditutup dilanjutkan dengan penyampaian materi dan hasil penelitian narasumber. Kulihat jam sudah menunujukkan pukul 12, sudah masuk waktu shalat zuhur, segera aku mengajak kakakku untuk segera pulang, namun sayang setelah kami melangkahkan kakitiba-tiba salah seorang panitia berkata, “jangan pulang dulu dek, makan siangnya dalam perjalanan, jadi tunggu sebentar, begitu katanya... setelah ku tatap raut muka kakakku yang sepertinya sedikit lapar, jadi kami putuskan untuk menunngu.... setelah makan siangnya datang, mulailah dibagikan satu persatu kotak nasi yang bewarna putih tersebut.. namun tiba-tiba koyak nasinya habis sebelum sampai ditanganku,,,kesaaaallllll...... tapi apa boleh buat, kamipun disuruh menunggu sebentar karna makan siangnya masih dalam perjalanan,,
Namun setelah lama menunggu, dan kulihat jam sudah menunjukkan pukul 12.20 sedangkan kami ada kuliah pukul 12.30, maka kami putuskan untuk segera pulang saja,, narasumber yang berbicara didepan sudah tak lagi kudengarkan,,,, he, he, he,
Kamipun keluar dari ruangan tersebut dan kami menyempatkan untuk meliha-lihat pameran lukisan di depan ruangan tersebut, berbagai lukisan yang dipajang rata-rata lukisan tersebut berasal dari Kayong Utara, lukisan tersebut ada yang melukiskan pemandangan, kaligrafi hingga lukisan aneh yang ada coretan saja, dalam pikirku “masa’ coretan kaya gini dipajang, jangankan aku, adek ku juga bisa membuatnya, ha, ha, ha geli juga rasanya,,,
Kamipun mengunjungi bazar yang ada di sekitar pameran tersebut, hanya sekedar lihat-lihat saja, mau beli ndag punya uang, maklum namanya juga mahasiswa, he,he. Langkah kaki kami menunutun kami ke sebuah bangunan yang berisikan pameran budaya setiap kabupaten, namun karna kami sudah buru-buru, ya aku dan kakakku hanya sempat mengunjungi dua stan kabupaten saja. Kami pun menuju keluar, tapi tepat di depan mataku lewat sebuah mobil kecil yang membawa kotak bewarna putih, yahh itulah makan siang yang dari tadi kami tunggu-tunggu,,,, keaslllll,,, tapi ya sudahlah mungkin bukan rezeki untuk kami,,, sedihhhhh,,,,
Kami pun bergegas keluar, setelah mengambil kenderaan di parkir dadakan, kami langsung bergegas menuju kampus dengan hati sedikit senang dan selebihnya kesal yang bercampur dengan rasa-rasa yang lain.... sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar